Sering kali oscilloscope terdapat di lab. elektronika baik sekolah,
perguruan tinggi, instansi-instansi maupun perorangan yang bergerak di
bidang elektronika. Oscilloscope digunakan sebagai alat untuk melihat
gelombang/sinyal pada suatu rangkaian elektronika yang kemudian hasil
tampilan gelombang/sinyal digunakan sebagai data untuk menganalisa
sesuatu. Terdapat begitu banyak oscilloscope yang telah beredar, ada
yang berukuran besar seperti pada lab-lab perguruan tinggi, kecil yang
bisa dibawa kemana-mana serta bermacam-macam merk. Ternyata sound card
dari PC kita dapat digunakan sebagai oscilloscope. Melalui sebuah
program kita dapat menggunakan sound card PC kita sebagai oscilloscope
dengan spesifikasi tertentu. Berikut penjelasan manual Software:
1. Kebutuhan
• Windows 2000 , XP or Vista
• PC yang telah terinstall Sound Card
• Ruang Hard disk 50MB
2. Instalasi
Ekstrak ZIP file ke suatu directori dan jalankan setup.exe. Program dapat dimulai setelah muncul program menu dari OS windows.
3. Deskripsi / Penjelasan
Software ini dapat digunakan untuk menampilkan dan menganalisis
gelombang suara. Data dapat direcord secara langsung dari sound card
(dengan/melalui microphone atau LINE input), atau dari suatu sumber
seperti CD atau Media player. Input ke oscilloscope digambarkan oleh
Windows sound mixer (lihat di bawah). Software memperoleh data input
untuk sound card via Windows interface. Hal itu tidak terkomunikasikan
secara langsung dengan sound card. Oleh karena itu masalah sound card
harus ditroubleshoot pada level sistem operasi.
User interface diatur seperti sebuah oscilloscope konvensional.
Bagaimanapun, di program window, penambahan XY display, frekuensi
analisis, dan beberapa setting telah disediakan.
3.1 Oscilloscope
Software menampilkan sebelah kiri dan kanan channel dari sound card di
window oscilloscope. Channel sebelah kiri diwakili dengan garis warna
hijau dan channel sebelah kanan dengan garis warna merah. Pada window
user interface terdapat window knob-konb dan input untuk 3 fungsi
berikut: Amplitudo, Time, dan trigger.
Gambar 1: Soundcard oscilloscope
3.1.1 Setting Amplitudo
Skala amplitudo dari 2 channel dapat diset independen secara sinkron.
Setting tersebut aktif/enable saat program start-up dan dapat
dinon-aktifkan dengan menghilangkan tanda centang pada “Sync CH
1&2” di front panel. Dalam kondisi channel control independen,
aktif channel harus terpilih oleh tombol “Select CH” (lihat gambar 2).
Gambar 2: Setting Amplitudo dan Channel Offsets
Nilai Amplitudo diberikan dalam unit per divisi dari layar oscilloscope
dan ditampilkan juga untuk kedua channel pada layar ini. Nilai
Amplitudo sesuai dengan level sound digital dibagi oleh 32768. Ini
menunjukkan 16 Bit resolusi dari data yang diambil dari sound card.
Dalam kaitan dengan setting volume yang berbeda di Windows, sound level
absolute tidak dapat ditentukan secara langsung! Oleh karena itu,
nilai yang ditunjukkan dapat diartikan dalam arbitrary units. Setting
Amplitudo keduanya menunjuk pada window oscilloscope dan gafik XY.
Offset dapat diatur tiap-tiap channel secara individual via window
input yg disesuaikan, dengan demikian dua trace dapat dipisahkan satu
dengan yang lain.
3.1.2 Timebase
Time Setting mengacu seluruh range yang mewakili dan tidak mengacu pada
nilai per unit sama dengan normal oscilloscope! Range mulai dari 1ms
sampai 10.000ms. Pelebaran Range dan penyempitan range digunakan untuk
scanning rate. Ini tidak dapat dihindari karena luasnya pemakaian
komputer. Dalam setting trigger “single” scanning rate mengalami
kenaikan lagi, sejak pemanfaatan computer kurang begitu penting.
3.1.3 Trigger
Mode-mode Trigger setting yaitu “off”, “normal”, “single”. Mode
tersebut sesuai dengan mode-mode standard dari oscilloscope. Trigger
Threshold dapat diatur juga di input window dari trigger selection,
atau dengan menggeser tanda silang kuning di window oscilloscope
menggunakan mouse. Trigger Time hanya dapat diatur dengan menggeser
tanda silang dengan mouse.
Dalam mode single SHOT dari trigger, RUN/STOP switch tidak aktif secara
otomatis dan harus di tekan lagi untuk menjalankan pengambilan data
baru.
Tombol program trigger “Auto Set” untuk memperkirakan optimal time base
dan trigger level. Frekuensi utama terdapat di trigger channel
digunakan untuk memperoleh time base. Nilai Threshold diambil dari
sinyal amplitudo. Jika amplitudo terlalu kecil, maka tombol tersebut
tidak berpengaruh. Di bawah frekuensi 20Hz hasilya tidak dapat
dipastikan dikaitkan dengan batas time window yang digunakan untuk
analisis.
3.1.4 Mode Channel
Dalam kondisi default, dua channel ditampilkan di dalam oscilloscope
window. Dengan tombol pilihan mode pada bagian bawah dari program
window, penjumlahan, perbedaan atau hasil dari channel dapat dipilih.
3.1.5 Analisis Data
Pada user interface terdapat tombol run/stop yang dapat digunakan
meng-interrupt saat pengambilan data untuk memberikan waktu guna
menganalisa konten yang ada pada window saat itu. Amplitudo atau
Waktu/Frekuensi dapat diukur dengan bantuan kursor dalam oscilloscope
window. Kursor yang bersesuaian dapat diaktifkan hingga selector box
dibawah window dan dapat digeser dengan mouse.
Dalam mode Amplitudo, nilai untuk dua kursor dari amplitudo yang berbeda ditampilkan.
Gambar 3: Analisis Ampiltudo dengan kursor. Nilai yang ditampilkan sesuai dengan Channel 1.
Untuk Mode Time/waktu, perbedaan waktu dan frekuensi yang sesuai
ditampilkan secara langsung. Data dapat juga diuji lebih detail dengan
menggunakan zoom. Detail disekitar posisi tegak lurus garis trigger
dapat ditingkatkan. Range dapat diubah dengan menggeser garis trigger.
3.2 X-Y Graph
Berikut dua channel ditampilkan berlawanan satu dengan yang lain.
Dengan demikian Gambar Lissajous dapat dihasilkan. Untuk frekuensi
berikut dapat diatur pada sinyal generator.
Gambar 4: Gambar Lissajous untuk f1=440Hz, f2= 880Hz dan sebuah Phase dari 45°
Slider diatas grafik dapat mengubah kepresisian waktu dari data yang
ditampilkan. Untuk peningkatan setting lama waktu, time window
ditampilkan pada layer. Perubahan sinyal yang cepat seharusnya lebiha
baik ditampilkan dengan presisi singkat.
Kontrol sepanjang sumbu x dan y memberikan penskalaan dari channel yang
sesuai. Range yang mewakili dipilih dengan mengatur knob amplitudo
pada program window.
3.3 Analisis Frekuensi
Dalam window “ analisis frekuensi” , pada display ditampilkan hasil
dari analisis Forier dari channel yang dipilih. Channel dapat dipilih
dari tombol pilihan di atas layar grid(bergaris kotak-kotak). Pada
kondisi default, Grafik yang ditampilkan adalah amplitudo antara 0 –
10.000Hz. Amplitudo seperti halnya frekuensi dapat ditampilkan dengan
sebuah skala logaritma.
Skala vertikal dapat secara otomatis diatur dengan memilih check-box
Auto-scale diatas grafik. Pengaturan secara manual dapat dilakukan
dengan mengklik dua kali nilai maksimal atau minimum dari sumbu dan
memasukkan nilai baru. Hal tersebut dapat dilakukan hanya jika
auto-scale dalam kondisi disable.
Di bawah grafik terdapat sebuah roll bar dan kontrol sliding zoom;
kontrol tersebut memberikan batas range yang ditandai untuk diubah. Hal
ini hanya jika pengambilan data telah dihentikan oleh tombol run/stop.
Zoom shot slider menunjukkan detail dari analisis frekuensi: gunakan
mouse untuk men-set garis kuning tegak lurus ke frekuensi yang
diinginkan dan atur zoom shot slider ke atas untuk detail yang
diinginkan.
Gambar 5: Analisis frekuensi dari sinyal 440Hz
Dua nilai Output dibawah slider menunjukan frekuensi pada posisi kursor
dan nilai frekuensi terkuat yang ditemukan dari analisis harmonis
data. Sebagai catatan analisis Forier selalu bergantung atas data
dengan sampling rate penuh yaitu 44.1kHz. Oleh karena itu, kontroller
waktu otomatis melompat ke nilai sebelumnya ketika window dalam keadaan
aktif.
Pilihan “peak hold” membolehkan untuk menyimpan nilai amplitudo
maksimal dari analisis Forier. Hal ini membolehkan untuk menampilkan
transfer fungsi ketika memakai white noise generator.
Gambar 6: Pemanfaatan transfer fungsi “Peak Hold “ dengan white noise generator.
Di bawah analisis frekuensi, sebuah Pengaturan frekuensi- selective
filter (dengan Besselfilter 10th) juga disediakan. Tiga macam filter
dapat dipilih: Low-pass, High-pass dan band-pass filter. Frekuensi
kritikal dapat diatur dengan mengikuti sliding kontrol.
Di atas frequency-selective filter terdapat tombol untuk membuka
kontrol filter dalam window yang terpisah. Fungsi ini membolehkan satu
untuk menerima efek dari filter secara langsung dalam oscilloscope
window. Klik 2 kali pada tombol atau menutup window akan mengembalikan
setting original.
Link Download :
Soundcard Oscilloscope Software (Scope v1.40. exe)
Manual Soundcard Oscilloscope Software (scope v1.40).pdf
Link : Original sites
http://www.zeitnitz.de/Christian/scope_en
Share